Demikian
juga, subjek didik sering dipersepsikan sebagai sosok yang bertugas mengkonsumsi
informasi-informasi dan pengetahuan yang disampaikan pendidik. Semakin banyak
informasi pengetahuan yang mereka serap atau simpan semakin baik nilai yang
mereka peroleh, dan akan semakin besar pula pengakuan yag mereka dapatkan
sebagai individu terdidik.
Fungsi
pendidik menjejalkan informasi pengetahuan sebanyak-banyakya kepada subjek
didik dan fungsi subjek didik menyerap dan mengingat-ingat keseluruhan
informasi itu, semakin tidak relevan lagi mengingat bahwa pengetahuan itu
sendiri adalah sesuatu yang dinamis dan tidak terbatas. Dengan kata lain,
pengetahuan-pengetahuan (yang dalam perasaan dan pikiran manusia dapat
dihimpun) hanya bersifat sementara dan berubah-ubah, tidak mutlak (Goble, 1987
: 46). Fungsi ini, dalam batas-batas tertentu, perlu dipertahankan, tetapi
harus dikombinasikan dengan fungsi-fungsi sosial yang lebih luas, yakni
membantu subjek didik untuk memadukan informasi-informasi yang terpecah-pecah
dan tersebar ke dalam satu falsafah yang utuh. Sebagai penengah, pendidik harus
mengetahui dimana letak sumber-sumber informasi pengetahuan tertentu dan
mengatur mekanisme perolehannya apabila sewaktu-waktu diperlukan oleh subjek
didik.Dengan perolehan informasi pengetahuan tersebut, pendidik membantu subjek
didik untuk mengembangkan kemampuannya mereaksi dunia sekitarnya. Dari
deskripsi di atas terlihat bahwa indikator dari satu tindakan belajar yang
berhasil adalah : bila subjek didik telah mengembangkan kemampuannya sendiri.
Adalah tugas pendidik untuk menciptakan kondisi yang kondusif bagi
berlangsungnya tindakan belajar secara efektif.
Sumber: www.google.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar